Halaman

Sabtu, 31 Agustus 2013

Insya Allah Pasti Bisa

barangkali kita selalu mendengar istilah: man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. atau you can if you think you can, kamu bisa jika kumu berfikir kamu bisa. itu semua kata-kata optmis. positif thiking. namun itu semua rasa optimisnya semua orang secara umum.

jika mau lebih spesifik lagi, sebagai orang beriman kita dituntut untuk selalu optimis. bahkan optimis itu salah satu ciri orang beriman. kenapa? karena orang beriman punya Allah yang maha kuasa untuk memberi dan menentukan segalanya. tidak ada yang mustahil bagi Allah. hanya perlu "kun" jadilah..maka jadilah ia. 

dalam optimisnya orang beriman, yakin pada Allah adalah yang pertama, lalu diiringi do'a dan ikhtiar yang sepatutnya dan sesuai syari'at-Nya. itulah mengapa judul tulisan ini "Insya Allah Pasti Bisa". maksudnya: sandarkan keyakinan kita kepada Allah dulu, baru lakukan yang lainnya. pasti bisa!

sandarkah hati kita pada Allah saja
lalu gantungkan cita-cita setinggi bintang di angkasa
perhebatkan do'a, gandakan usaha
insya Allah pasti bisa menjadi nyata
karena tidak ada yang mustahil bagi-Nya

 HNS


Senin, 26 Agustus 2013

Dalam Sujud Cinta

Cerpen


Tidak seperti hari-hari sebelumnya, Ibad Rahman kali ini agak merasa berat untuk hadir ke pengajian pekanan. bukan karena malas. bukan sama sekali. bahkan ia sangat merindui saat-saat pengajian rutin itu. duduk bareng dengan sahabat-sahabat, pengisian ustadz yang 'alim, tawadhu' tapi semangatnya luar biasa, makanan dan minuman yang enak-enak yang selalu menemani pengajian, sampai saat saling "curhat" semua peserta. 

pengajian itu bersepuluh semuanya, ditambah seorang ustadz senior sebagai pembimbing. kesepuluh orang itu memiliki latar belakang yang berbeda. rata-rata sudah berkeluarga dengan anak empat, tiga, dua satu dan ada yang masih menunggu cahaya mata. di antara mereka ada yang dosen, ada yang ustadz pesantren tahfiz, ada mahasiswa S3, ada yang kerja di perusahaan asing, ada yang pegawai dan ada yang guru. sedangkan ustadz pembimbingnya juga seorang dosen senior. sudah agak berumur. beranak satu.

Ibad Rahman satu-satunya peserta yang masih lajang dan paling muda. usianya beberapa bulan lagi baru akan genap dua puluh enam tahun. ia mahasiswa S2 di IIUM. sebuah kampus islam internasional yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia. saat ini sedang menyiapkan diri untuk menulis proposal thesis.

akhir-akhir ini sahabat-sahabatnya di pengajian selalu menggodanya. karena status 'lajang' yang disandangnya. bahkan kadang tak urung, ustadz pembimbingnya pun turut serta mengusiknya. "ustadz..Ibad ini suruh cepat nikah ustadz. kalau melajang terus bisa bikin fitnah buat akhwat-akhwat." goda bang Abdul biasanya. 

"iya tuh ustadz..masa hari gini masih sendiri." tambah yang lain. lalu mereka tertawa. Ibad merasa risih jadinya. gak enak banget. biasanya kalau begitu, ustadz Jakfar sang pembimbing akan menenangkan dan berusaha memberi solusi. "jadi bagaimana ini Ibad. kapan antum mau ngajuin proposalnya. banyak akhwat yang nunggu antum tuh. sebutin aja kriterianya yang bagaimana." seperti biasanya pula. Ibad hanya tersenyum mesem sambil berkata lirih. "nanti dulu ustadz..."

to be continued..:-)

Minggu, 25 Agustus 2013

Kalender Hijriyah

sebagai seorang muslim kita seharusnya harus mengenal kalender hijriyah, selain kalender masehi yang biasa digunakan secara umum. karena ibadah-ibadah dalam islam penentuannnya berdasarkan kalender ini. seperti puasa Ramadhan, ibadah haji dan lain-lain. selain itu peristiwa-peristiwa bersejarah dalam islam juga berdasarkan kalender ini. rugi kan kalau kita tidak mengenal tahun hijriyah? oleh sebab itu jangan sampai kita pinggirkan penggunaannya.

apa itu kalender hijriyah? kalender hijriyah adalah sistem kalender yang dibangun berdasarkan siklus peredaran bulan (lunar/qomariyah). terdiri 12 bulan dalam setahun dengan jumlah hari rata-rata 355. jadi kalender hijriyah berbeda dengan masehi yang berdasarkan perputaran matahari (syamsiyah). jumlah hari tahun hijriyah lebih pendek dari tahun masehi. biasanya selisih 11 hari.

kalender hijrah dimulai perhitungannya sejak peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. sedangkan yang memberlakukannya pertama kali pada zaman pemerintahan khalifah Umar bin Khatab RA.

tahun ini 2013 adalah bertepatan dengan 1434 hijriyah. tahukah sahabat berapa tanggal lahirnya berdasarkan kalender hijriyah? kalau belum tahu silahkan convert disini: http://www.al-habib.info/islamic-calendar/hijridateconverter.htm

saya sudah mencobanya, hasilnya adalah 10 Mei 1987=12 Ramadhan 1407
silahkan mencoba. setelah itu sahabat akan bisa memperingati hari lahir dua kali. :-)

HNS

Jumat, 23 Agustus 2013

Terjemahan surah Ar-Rahman

Surah Ar Rahman adalah salah satu surah yang paling indah dalam al Qur'an. semua surah indah, hanya surah ini memiliki keindahan dan cahaya tersendiri bagi saya. dan saya suka melantunkannya. ia surah ke-55 dan terdiri 78 ayat. nama surah ini diambil dari ayat pertama yaitu Ar Rahman yang berarti Pemurah. Ar Rahman adalah satu sifat Allah. mari kita lihat terjemahannya:

[1]
(Tuhan) Yang Maha Pemurah serta melimpah-limpah rahmatNya.
[2]
Dia lah yang telah mengajarkan Al-Quran.
[3]
Dia lah yang telah menciptakan manusia; -
[4]
Dia lah yang telah membolehkan manusia (bertutur) memberi dan menerima kenyataan.
[5]
Matahari dan bulan beredar dengan peraturan dan hitungan yang tertentu;
[6]
Dan tumbuh-tumbuhan yang melata serta pohon-pohon kayu-kayan, masing-masing tunduk menurut peraturanNya.
[7]
Dan langit dijadikannya (bumbung) tinggi, serta Ia mengadakan undang-undang dan peraturan neraca keadilan,
[8]
Supaya kamu tidak melampaui batas dalam menjalankan keadilan;
[9]
Dan betulkanlah cara menimbang itu dengan adil, serta janganlah kamu mengurangi barang yang ditimbang.
[10]
Dan bumi pula dijadikannya rata untuk kegunaan manusia dan makhluk-makhlukNya yang lain:
[11]
Terdapat padanya berbagai jenis buah-buahan dan pohon-pohon kurma yang ada kelopak-kelopak mayang;
[12]
Demikian juga terdapat biji-bijian yang ada jerami serta daun, dan terdapat lagi bunga-bungaan yang harum;
[13]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan (wahai umat manusia dan jin)?
[14]
Ia menciptakan manusia (lembaga Adam) dari tanah liat kering seperti tembikar,
[15]
Dan Ia telah menciptakan jin dari lidah api yang menjulang-julang;
[16]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[17]
(Dia lah) Tuhan yang mentadbirkan dua timur, dan Tuhan yang mentadbirkan dua barat.
[18]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[19]
Ia biarkan air dua laut (yang masin dan yang tawar) mengalir, sedang keduanya pula bertemu;
[20]
Di antara keduanya ada penyekat yang memisahkannya, masing-masing tidak melampaui sempadannya;
[21]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[22]
Dari kedua laut itu, keluar mutiara dan marjan;
[23]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[24]
Dan Dia lah yang menguasai kapal-kapal yang belayar di laut, yang kembang tinggi layarnya seperti gunung-ganang;
[25]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[26]
Segala yang ada di muka bumi itu akan binasa:
[27]
Dan akan kekalah Zat Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan:
[28]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[29]
Sekalian makhluk yang ada di langit dan di bumi sentiasa berhajat dan memohon kepadaNya. Tiap-tiap masa Ia di dalam urusan (mencipta dan mentadbirkan makhluk-makhlukNya)!
[30]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan)?
[31]
Kami hanya akan menguruskan hitungan dan balasan amal kamu sahaja (pada hari kiamat,) wahai manusia dan jin!
[32]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[33]
Wahai sekalian jin dan manusia! Kalau kamu dapat menembus keluar dari kawasan-kawasan langit dan bumi (untuk melarikan diri dari kekuasaan dan balasan Kami), maka cubalah kamu menembus keluar. Kamu tidak akan menembus keluar melainkan dengan satu kekuasaan (yang mengatasi kekuasaan Kami; masakan dapat)!
[34]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[35]
Kamu (wahai golongan yang kufur ingkar dari kalangan jin dan manusia) akan ditimpakan dengan api yang menjulang-julang dan leburan tembaga cair (yang membakar); dengan yang demikian, kamu tidak akan dapat mempertahankan diri (dari azab seksa itu);
[36]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[37]
Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah-belah lalu menjadilah ia merah mawar, berkilat seperti minyak;
[38]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[39]
Pada masa itu tiada sesiapapun, sama ada manusia atau jin, yang akan ditanya tentang dosanya (kerana masing-masing dapat dikenal menurut keadaannya);
[40]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[41]
Orang-orang yang berdosa dapat dikenal dari tanda-tandanya, lalu dipegang dari atas kepala dan kakinya (serta diseret ke neraka);
[42]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[43]
(Lalu dikatakan kepada mereka): "Inilah neraka Jahannam yang selalu orang-orang yang berdosa mendustakannya ".
[44]
Mereka (terus diseksa) berulang-ulang di antara api neraka dengan air yang menggelegak yang cukup masak panasnya!
[45]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[46]
Dan orang yang takut akan keadaan dirinya di mahkamah Tuhannya (untuk dihitung amalnya), disediakan baginya dua Syurga, -
[47]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[48]
(Dua Syurga) yang ada berjenis-jenis pohon dan buah-buahan; -
[49]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[50]
Pada kedua-dua Syurga itu terdapat dua matair yang mengalir; -
[51]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan.
[52]
Pada kedua Syurga itu terdapat dua macam dari tiap-tiap jenis buah-buahan (yang biasa dan yang luar biasa).
[53]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[54]
Mereka (bersenang-senang di tempat masing-masing dalam Syurga itu dengan) berbaring di atas hamparan-hamparan, yang lapisan-lapisan sebelah dalamnya - dari sutera tebal yang bersulam; dan buah-buahan kedua-dua Syurga itu dekat (kepada mereka) untuk dipetik.
[55]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[56]
Di dalam Syurga-syurga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin;
[57]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[58]
Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan.
[59]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[60]
Bukankah tidak ada balasan bagi amal yang baik - melainkan balasan yang baik juga?
[61]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[62]
Dan selain dari dua Syurga itu, dua Syurga lagi (untuk menjadi balasan bagi golongan peringkat yang kedua);
[63]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[64]
Kedua-duanya menghijau subur tanamannya;
[65]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[66]
Dalam kedua-dua Syurga itu terdapat dua matair yang terus menerus memancutkan airnya:
[67]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[68]
Pada keduanya juga terdapat buah-buahan, serta pohon-pohon kurma dan delima,
[69]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[70]
Dalam kedua-dua Syurga itu juga terdapat (teman-teman) yang baik akhlaknya, lagi cantik parasnya;
[71]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[72]
Ia itu bidadari-bidadari, yang hanya tinggal tetap di tempat tinggal masing-masing;
[73]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[74]
(Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan tidak juga oleh jin;
[75]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[76]
Penduduk Syurga itu (bersenang-senang di dalamnya dengan) berbaring di atas (bantal-bantal dan) cadar-cadar yang hijau warnanya serta permaidani-permaidani yang sangat indah.
[77]
Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?
[78]
Maha Sucilah nama Tuhanmu yang mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan.


Kamis, 22 Agustus 2013

SemangkA!

apa yang ada dalam pikiran sahabat tentang judul di atas? jika menurutmu tentang buah. bisa saja, ya buah semangka. si bundar yang manis nan seger. buah yang berair, ada yang warnanya merah dan kuning. bisa di makan langsung juga bisa dibikin jus. dua-duanya enak. ehm..jadi mau nelan ludah saat nulis ini. (padahal lagi puasa loh. hehe) ini dia yang namanya semangka:


tapi maksud saya menulis disini bukan mau membahas buah-buahan. khususnya si semangka itu. bukan. maksud judul di atas adalah "Semangat karena Allah" disingkat SemangkA. tulisan ini sebagai lanjutan dari sebelumnya tentang Istiqamah.

mengapa kita harus SemangkA? karena sebagai muslim kita dituntut untuk selalu semangat, tidak boleh malas, lesu, lemah dan yang sewaktu dengannya. semangat dalam hal apa? semangat dalam melakukan ibadah dan berbuat kebaikan. kita mau ibadah dan berbuat baik itu harus semangat, tidak boleh kalah semangatnya sama orang yang berbuat jahat dan dosa.

al Qur'an menganjurkan kita semangat. 

"Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan." (2:148)

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik." (Al Anbiya:90)

Rasulullah mengajarkan kita do'a:

"ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepadaMu dari rasa lemah dan malas, aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut dan bakhil. dan aku berlindung kepadMu dari lilitan hutang dan kedzaiman manusia."

semangat itu ada jika ada motivasi. maka carilah yang bisa memotivasi diri kita supaya selalu semangat. semangat yang benar adalah semangat karena Allah bukan karena yang lain. semangat karena sesuatu, atau hal dunia itu akan naik turun dan datang pergi. tapi semangat karena Ilahi akan kekal sampai mati. semangat karena Allah akan selalu kuat dalam setiap keadaan. sedih atau gembira, lapang atau sempit, sendiri atau bersama.

orang yang semangat akan mengerjakan sesuatu kebaikan dengan segera, tak mau menunda, mencari alasan ini itu. jika kebaikan tidak dilakukan dengan mencari-cari alasan, itu tanda kemalasan.

semangat itu kekayaan
semangat itu juga kekuatan.

semangat kita dalam ibadah dan ketaatan juga bisa menjadi syi'ar dakwah. secara tidak langsung. karena ketika orang lain yang melihat kita jadi ikut semangat. perbuatan kita bisa memotivasi. bukankah memotivasi orang lain berbuat baik itu berpahala? tapi saya takut takabur..:( jangan takut, kalau dari awal semangat kita karena Allah maka takabur itu tidak akan menghampiri insya Allah. ikhlaslah, niscaya kita akan selamat.



oke udah dulu..saya nulis ini sambil ngisi waktu rehat, teman-teman lagi makan siang. 
SemangkA selalu ya..:)

HNS








Rabu, 21 Agustus 2013

Istiqamah

Istiqamah artinya lurus dan tidak berbelok. maksudnya berterusan, atau bahasa mudahnya adalah konsisten. istiqamah ini mudah diucapkan tapi sangat berat dilakukan. istiqamah sangat dituntut dalam islam. baik al Qur'an maupun Hadits menyuruh kita untuk istiqamah. istiqamah dalam hal apa? istiqamah dalam hal ibadah/ketaatan dan amal kebaikan.

amal yang disukai Allah adalah yang berterusan (istiqamah) meskipun sedikit. begitu disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim. sekarang mari kita menilai diri, sudahkah kita istiqamah?

bulan yang lalu kita baru melewati bulan suci Ramadhan. masing-masing kita tentu bersemangat dan berlomba-lomba dalam beribadah dan beramal kebaikan. nah, untuk melihat istiqamahnya kita atau tidak adalah dengan menilainya setelah habis bulan Ramadhan. sebelas bulan berikutnya. jika kita tetap semangat beramal maka kita termasuk istiqamah. jika tidak maka kita belum istiqamah, alias rugi bin gagal. rugi dan gagal karena puasa Ramadhan kita tidak berhasil untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada Allah. 

Ya Allah..jadikanlah kami orang yang istiqamah dan bersemangat dalam ibadah dan beramal kebaikan. Aamiin


Selasa, 20 Agustus 2013

Yuk Istighfar

Istighfar itu artinya mohon ampun, maksudnya kita mohon ampun kepada Allah atas kesalahan dan dosa yang kita lakukan. kita sangat dianjurkan untuk banyak beristighfar karena sebagai manusia kita tak luput dari khilaf dan dosa. coba saya mau tanya, siapa di antara kita yang merasa ga punya dosa? atau ga pernah berbuat salah? tentu jawabnya tidak ada kan? nah itu..

asal tahu aja ya, Rasulullah itu manusia yang ma'shum alias terjaga dari dosa. namun beliau sangat banyak istighfar. setiap hari tidak kurang seratus kali. sedangkan kita? berapa kali coba? gak usah dijawab. malu nanti. cukup buat intropeksi diri aja. karena ini masalah kita dengan Allah. nggak perlu lapor ke saya. yang nulis ini pun sepenuhnya sadar bahwa istighfarnya masih sedikit setiap harinya. oleh karena itu ini ditulis sebagai pengingat diri juga. supaya bisa lebih banyak dan berkualitas istighfarnya. mari sama-sama kita budayakan istighfar dalam keseharian kita. 

jadi istihfar itu sebgai pembersih jiwa kita. kan logikanya begini, badan kita saja perlu dibersihkan dan dijaga biar tetap sehat. lalu dihias biar indah. nah jiwa pun begitu. supaya jiwa tidak kotor ya harus dibersihkan. membersihkannya ya dengan istighfar ini salah satunya. percayalah, istighfar adalah sabun cuci paling hebat untuk memberantas dosa.

dosa itu penghalang yang merugikan kita lho. kenapa begitu?  penghalang apa emang? ya kerena dosa, manusia bisa terhalang untuk dapat nikmat dan karunia dari Allah. nikmat dan karunia itu bisa dalam bentuk rezeki, ilmu, kesehatan, keselamatan, bahagia dan jodoh juga. :-) kalau kita rasa sulit untuk mendapat itu semua barangkali jiwa kita masih kotor dan penuh dosa. makanya, segera basuh tuh dosa dengan istighfar. bantai..ga usah di sisain.

lafaz istighfar tahu kan ya? astagfirullahal 'adzim. itu yang lazim dibaca. bacalah lafaz itu selalu. minimal selepas shalat. jika setiap shalat dibaca 20kali. sehari udah seratus kali istighfar kita baca. mudah. dan baca istighfar sebenarnya tidak harus setelah shalat. kapan saja bisa. sambil naik mobil, sambil nulis, sambil masak, sambil kerja di kantor. dan terutama kalau di keramaian, seperti supermarket dll. disana banyak aurat terbuka. X_X

saya juga mau memberi tahu, kalau mau istighfar yang lebih keren maka bacalah "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar. ini istighfar yang paling baik. lihat di gambar ini:



hafalkan tuh istighfar. jangan ngapalin lagu cinta aja. :D yang begini nih harus dihafal juga. kalau mau masuk surga. kalau tidak percaya baca fadhilahnya pada terjemahan hadis yang ada di bawahnya itu.

semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu beristighfar kepada-Nya. Aamiin

HNS

Senin, 19 Agustus 2013

CETAR



Pengalaman pertama saya nulis cerpen adalah kemarin ketika teman-teman di Forum Tarbiyah (FOTAR-IIUM) punya agenda menerbitkan buku. buku cerpen. yang diberi judul CETAR (singaktan Cerpen Fotar). saya nulis salah satu cerpen pada buku tersebut. buku tersebut telah diterbitkan awal bulan puasa kemarin. tentang buku tersebut bisa lihat di link ini http://www.islamedia.web.id/2013/07/bangganya-fotar-iium-launching-buku.html

judul cerpen saya "Seruan Dari Ka'bah". ceritanya tentang seorang anak kampung dari keluarga sederhana yang tinggal di daerah terpencil bercita-cita kuliah di luar negeri dan melaksanakan ibadah haji. cita-cita itu diilhami dari mimpinya, shalat di depan ka'bah.

cerpen ini sebenarnya sudah cukup lama saya tulis. terinspirasi dan sekaligus untuk saya hadiahkan kepada saudara laki-laki saya yang saat itu sedang melaksanakan ibadah haji yang ke-tiga kalinya. (saya sendiri belum melaksanakan ibadah haji lho.. tapi insyaAllah suatu hari nanti akan berhaji sama istri kalau udah nikah, tolong bantu do'akan ya hehe). dia kuliah di Universitas Damascus selama hampir tujuh tahun. dan ketika meletus perang antara pemerintah Basyar dengan mujahidin maka dia terpaksa pulang. kini dia melanjutkan kuliahnya di UNS Solo dan baru menikah dengan muslimah cantik nan shalihah disana. barakallahulakuma ya..H.Sohib Husori & Nurillah Indahwati,SPd. :-)

HNS

Minggu, 18 Agustus 2013

Curhat Kepada Allah*

“Sebaik-baik curhat adalah curhat kepada Allah, di atas sajadah, di sepertiga malam.”

Kalimat di atas suatu ketika pernah saya tuliskan di status Facebook saya.  Dengan maksud memberi tahu kepada sahabat-sahabat, supaya ketika curhat, lebih memilih untuk curhat kepada Allah. Karena hal itu lebih utama dan lebih membawa manfaat. Karena Allah maha segala-galanya. Ketika seorang hamba mengadu kepada, tentu Dia pasti mendengar dan akan memenuhi segala keperluannya.
Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah memiliki perasaan. Maka sudah fitrah manusia untuk curhat. Curhat adalah kependekan kata dari “Curahan Hati”, maksudnya meluahkan perasaan. Setiap kita tentu punya pengalaman curhat. Karena sudah pada umumnya begitu. Setiap mendapat, nikmat, kegembiraan, kebahagiaan, tentu ingin sekali berbagi cerita kepada orang lain, terutama orang-orang terdekat, untuk berbagi rasa. Dengan meluahkan rasa, nikmat yang didapat akan terasa bertambah nikmatnya. Ini bukanlah suatu hal yang salah, bahkan ianya sunah dan mampu meningkatkan rasa syukur. Istilahnya “tahdus binikmah”, “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah. (QS. Ad Dhuha: 11). Namun ketika menyampaikan tentu ada etikanya, tidak boleh sampai menjadi takabur oleh nikmat yang telah diperoleh.
Begitu pula ketika mendapat musibah, fitrah manusia untuk curhat, mengadu, meluahkan rasa. Ketika jiwa murung, hati bingung, di situ ia akan mencari tempat untuk berlindung atau orang yang bisa mendukung. Ia perlu tempat meluahkan rasa, pada orang yang dipercaya. Dengan curhat pada peristiwa yang menimpa, ia akan merasa beban menjadi ringan, kesedihan menjadi berkurang, kebuntuan menjadi lapang, kepedihan menjadi terobati dan kedukaan menjadi terhibur. Walaupun kadang yang menjadi tempat ia curhat tidak mampu membantunya secara nyata, namun dengan menjadi pendengar yang baik kadang sudah cukup. Dengan nasihat dan kata-kata semangat sudah membuat jiwanya kuat. Dengan dukungan yang diberikan sudah membuat ia tidak merasa sendirian.
Oleh karena itu, jika kita melihat pada kondisi kehidupan masyarakat. Karena didorong fitrah manusia untuk curhat, banyak sekali profesi yang secara tidak langsung sebenarnya berkaitan sebagai tempat curhat. Para dokter selain mengobati juga tempat curhat bagi para pasien. Para konsultan menjadi tempat curhat bagi para kliennya. Ibu menjadi tempat curhat bagi anak-anaknya. Guru menjadi tempat curhat bagi para muridnya. Pendakwah menjadi tempat curhat bagi umat atau jamaahnya. Murabbi menjadi tempat curhat bagi mutarabbinya. Ulama menjadi tempat curhat bagi masyarakatnya. Pemimpin menjadi tempat curhat bagi rakyatnya. Dan masih banyak yang lainnya, perlu tulisan yang panjang jika disebutkan semuanya.
Curhat bukan kebiasaan manusia zaman sekarang saja. Tapi memang fitrah ini telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Mungkin hanya cara curhatnya saja yang berbeda. Bukankah Nabi Adam AS ketika diciptakan oleh Allah di surga sendirian. Lalu ia merasa kesepian, kemudian curhat kepada Allah supaya diberikan teman, maka Allah ciptakan Hawa dari tulang rusuknya sebagai pendamping. Bukankah Nabi Nuh AS ketika melihat keluarganya akan tenggelam ia curhat kepada Allah supaya mereka diselamatkan, namun Allah mengatakan bahwa sebenarnya mereka bukan termasuk keluarganya karena tidak beriman. Bukankah Nabi Yunus AS ketika berada di dalam perut ikan juga curhat kepada Allah, lalu Allah selamatkan.  Bukankah ketika Nabi Musa AS akan menghadapi Fir’aun juga curhat kepada Allah supaya diangkat Harun AS saudaranya untuk menemaninya karena ia lebih fasih ucapannya. Bukankah Nabi Yusuf AS ketika bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan yang bersujud kepadanya lalu ia curhat kepada ayahnya, lalu ayahnya menyuruhnya untuk merahasiakan dari saudara-saudaranya.
Bukankah Nabi Sulaiman AS ketika mendengar kata-kata raja semut, juga curhat kepada Allah karena bahagia dan bersyukur.Bukankah Maryam ketika akan melahirkan dan duduk keletihan di bawah pohon kurma kemudian curhat kepada Allah, lalu Allah beri pertolongan dengan menggugurkan kurma.  Bukankah Rasulullah ketika mendapat wahyu pertama di gua Hira lalu pulang ke rumah kemudian curhat kepada istrinya, lalu istrinya menghiburnya dengan kata-kata penyemangat. Selain itu Rasulullah setiap malamnya juga curhat kepada Allah pada shalat-shalat panjangnya, sampai-sampai kedua kakinya bengkak. Bukankah Umar bin Khattab yang terkenal keras itu ketika menghadap Allah begitu lembut hatinya melebihi perasaan gadis pemalu sekalipun. Setiap tengah malam curhat kepada Allah sampai janggutnya basah oleh air mata.
Jadi curhat itu, why not? Boleh-boleh saja. Curhat kepada manusia? Juga tidak ada masalah. Asalkan caranya benar, adab-adabnya terjaga. Caranya di antaranya, jika tahadus binnikmah, jangan sampai terbersit rasa sombong, jadikan nikmat kita menjadi penyemangat kebaikan kepada sesama. Jika nikmat itu bersifat rahasia, cukuplah curhat kepada orang-orang yang terpercaya, supaya jangan sampai justru menjadi sebab timbulnya fitnah. Begitu pula jika mendapat musibah, tak perlu menghebohkan musibah kita kepada semua. Karena dikhawatirkan bukan meringankan musibah, malah musibah bertambah dan menunjukkan bahwa kita sebagai orang yang lemah dan suka mengeluh. Tidak sabar menerima takdir. Cukuplah ketika mendapat musibah curhat kepada orang-orang terdekat, yang terpercaya dan mampu membantu, secara material maupun mental.
Begitu pula ketika mendapat kesusahan, tidak perlu curhat kepada semua orang, karena belum tentu dengan berbuat begitu kesusahan akan hilang. Justru hal itu bisa merendahkan harga diri, menyebalkan orang yang mendengar, membuat risih orang sekitar, tetapi cukuplah curhat pada orang tertentu yang mampu memberi solusi. Atau lebih baik lagi simpan kesusahan, cukuplah dilalui dengan kesabaran. Tidak perlu diperlihatkan. Biarlah Allah saja yang tahu, biarlah Allah saja yang membantu, dan biarlah Allah yang memberikan sebaik-baik pahala atas kesabaran.
Namun selain itu semua, jika kita meminta didoakan. Tidak ada salahnya kita meminta kepada siapa saja. Karena meminta doa orang lain adalah dianjurkan. Boleh jadi doa-doa dari orang lain itulah yang Allah kabulkan.  Bukankah ketika meminta doa kepada seseorang tidak perlu menceritakan segalanya apa yang ada pada diri kita.
Lalu bagaimana curhat yang paling baik? Seperti pernyataan di awal tulisan ini, bahwa sebaik-baik curhat adalah curhat kepada Allah, di atas sajadah, di sepertiga malam. Sebagai orang beriman, hendaknya menggantungkan semua urusan kepada Allah. Allah menjadi tempat pertama untuk meluahkan isi hati sebelum kepada yang lainnya. Yakinlah kepada pertolongan Allah, yakin kepada keputusan atau takdir Allah yang ditentukan adalah yang terbaik bagi kita. Karena Allah tahu apa yang terbaik bagi hambaNya. Boleh jadi kadang apa yang kita sangka baik belum tentu baik menurut Allah, dan bisa jadi apa yang kita tidak sukai justru sebenarnya itu yang terbaik untuk kita.
Jadi setiap kali mendapat nikmat atau musibah, yang pertama dan yang utama adalah curhat kepada Allah. Sampaikan dan luahkan apa yang ada di hati kita kepada Allah. Walau pun Allah sebenarnya maha tahu terhadap segala isi hati, namun Dia menyukai jika hambaNya meluahkan hati kepadaNya. Dengan luahan rasa syukur atau pun luahan rasa mengiba, meminta pertolongan. Jika seorang hamba meluahkan rasa bahagia dan syukur atas nikmatNya, maka Dia akan menambahkan nikmat tersebut dan menjadikannya berkah.  Jika seorang hamba mengadu dan meminta pertolongan padaNya, maka Dia akan menghilangkan musibah dan kesusahan atau memberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapinya.
Apa pun yang diperoleh manusia di dunia ini, mulai dari rezeki berupa harta, ilmu, keluarga, kedudukan dan yang lainnya. Semuanya adalah pemberian Allah, bukan semata-mata atas hasil usaha manusia. Usaha manusia itu hanya sebatas perantara. Oleh karena itu manusia tidak boleh melupakan Dzat yang maha memberi segalanya.
Curhat kepada Allah adalah bagian dari mengingat-Nya. Memang sebaik-baik ucapan adalah dzikir. Namun maksud dzikir bukan hanya dengan lisan, tapi juga dengan hati yang selalu mengingat Allah dan terikat denganNya.  Ia sebagai sumber ketenangan.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du:28)Jadi sebagai seorang mukmin sudah seharusnya hatinya hanya dipenuhi dengan cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah adalah yang utama sebelum mencintai yang lainnya. Rasa cinta kepada yang lainnya adalah dalam rangka mendapatkan dan menguatkan cinta kepadaNya.
Sumber ketenangan hanya dari Allah. Tidak ada yang pantas membuat seorang mukmin resah hanya karena hal dunia. Jadi jika kita mempunyai hajat, cukup curhat dan sampaikan kepada Allah. Karena itulah yang utama, sabar dan yakin sebagai syaratnya, dengan begitu Dia akan penuhi segala keperluan kita.  Mulai dari rezeki, ilmu, jodoh,  keturunan, kebahagiaan, kesehatan dan yang lainnya. Semuanya mintalah kepada Allah. Allah pasti akan kabulkan, walaupun kita belum tahu kapan dikabulkannya.  Allah maha tahu kapan waktu yang terbaik untuk memberikan kepada kita apa yang kita hajatkan.  Janji Allah pasti dipenuhi. Oleh karena itu, Curhatlah kepada Allah.



HNS

* tulisan ini pernah dimuat di www.dakwatuna.com, pada 10/04/2013

Visi Ke Surga*

Sudah selayaknya seseorang itu hidup mempunyai visi. Karena visi yang jelas akan menuntun seseorang untuk berusaha mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuannya. Selain itu juga akan menjadikan seseorang lebih fokus terhadap hasil akhir tanpa mudah goyah ketika mendapat gangguan atau hambatan. Visi adalah tujuan jangka panjang yang bersifat umum akan dicapai melalui penjuangan yang panjang. Ia berbeda dengan misi, karena misi lebih bersifat khusus dan kewujudannya hanya untuk mendukung visi.

Seseorang yang memiliki visi selalu melihat semua kegiatan sepanjang hidupnya sama ada sudah sesuai pada jalan yang akan membawa dirinya kepada visi atau belum, sekiranya belum maka ia akan segera memutar arah menempuh jalan yang mampu membawanya pada visi yang sudah ditargetkan. Karena hidup ini diibaratkan sebuah perjalanan, sedangkan di dunia adalah tempat persinggahan untuk mengumpulkan bekal untuk dibawa ke kehidupan yang mendatang.

Ketika hidup tanpa visi maka akan memungkinkan seseorang lalai tarhadap tujuan hidup itu sendiri ataupun lupa terhadap tujuan utama manusia diciptakan yakni untuk mengabdi kepada Allah SWT. “dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada Ku”(QS 51,56).
Sebagai seorang muslim kita meyakini bahwa kehidupan ini mempunyai tiga fase. Pertama, adalah fase ketika manusia berada di alam rahim. Pada fase ini manusia masih tergantung kepada individu lain yakni ibu. Meskipun demikian sudah sempurna sebagai satu kehidupan. Kedua, kehidupan dunia yang diawali dengan kelahiran manusia sampai kematian. Pada fase ini manusia mampu berdiri sendiri dan mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya. Ketiga, fase kehidupan setelah kematian. Pada fase ini adalah tempat memperoleh hasil dari usaha manusia di fase kedua.
Pada fase pertama waktunya sangat terbatas kurang lebih hanya sembilan bulan atau pada beberapa kasus ada yang lebih cepat dari itu. Kemudian fase kedua juga memiliki waktu yang terbatas. Tidak bisa ditentukan secara pasti, namun secara rata-rata adalah antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun umur manusia. Tentu saja ada ada yang lebih dari itu namun sangat sedikit. Dan yang kurang dari umur rata-rata juga sangat banyak. Kalau diibaratkan seperti buah kelapa. Lalu jatuhnya buah kelapa itu sebagai kematian, maka yang memiliki kemungkinan jatuh itu tidak semestinya kelapa yang sudah tua dan berwarna coklat. Tetapi kelapa yang muda atau masih bunga juga sangat berkemungkinan gugur.
Sedangkan fase kehidupan setelah kematian tidak terbatas waktunya. Dan inilah sebenarnya tempat kehidupan yang hakiki. Cuma terkadang manusia mudah melalaikan fase ini. Padahal pada fase ini disediakan hanya dua tempat saja, surga atau neraka. Tidak ada pilihan lain. Dan untuk menetapkan tempat yang mana manusia akan menuju, semuanya tergantung pada visi yang telah dibuat ketika di dunia dan sejauh mana usaha yang dilakukan untuk mecapainya.
Mengenal Surga
Hal yang penting untuk menumbuhkan rasa tertarik dan mencintai sesuatu adalah dengan mengenalnya. Demikian juga dengan surga. Jika ingin berusaha memasukinya sudah sepantasnya kita untuk mengenalnya. Sebagai umat yang memiliki petunjuk berupa wahyu al qur’an, kita dapat mengenal surga melalui apa yang disempaikan di dalam wahyu. Di dalam al qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menceritakan tentang surga, baik tentang kewujudannya, keindahan dan kenikmatan. Namun semuanya berupa gambaran, karena surga adalah hal ghaib. Yang tidak mungkin dilihat oleh mata, tidak mampu didengar oleh telinga dan tidak tebayangkan oleh hati.

Surga identik dengan keindahan dan kenikmatan. Sebagaimana fitrah manusia juga sangat mencintai keindahan dan kenikmatan, maka surga disediakan sebagai balasan bagi umat yang taat.
Keindahan dan kenikmatan surga sungguh luar biasa. jika dibandingkan dengan keindahan dan kenikmatan dunia sudah tentu tidak ada setaranya. Apalagi keindahan dan kenikmatan surga bersifat kekal. Sedangkan keindahan dan kenikmatan di dunia sangat terbatas bahkan cenderung menipu. Maka bagi orang yang mengenal surga maka baginya dunia tidak memiliki nilai apa-apa. Sebagai contoh adalah Asiah istri Fir’aun, ia tidak gentar disiksa oleh Fir’aun karena ia yakin Pada Allah dan mengenal surgaNya. maka ketika itu ia berdo’a supaya dibangunkan rumah untuknya di surga.
Segala keindahan dan kenikmatan yang telihat di dunia akan ada di surga bahkan jauh lebih baik. Misalnya tempat tinggal, di surga telah disediakan rumah-rumah dan istana yang megah. Makanan dan minuman, di surga tersedia buah-buahan dan segala minuman yang paling lezat, seperti madu dan susu bahkan minuman yang di dunia haram di surga bisa dinikmati, seperti khamar. Wanita, di surga akan ada bidadari-bidadari cantik yang akan mendampingi manusia. Perhiasan, di surga semua peralatan makan minum terbuat dari emas dan perak. Pakainan, di surga akan dipakaikan pakaian yang indah dari sutera.
Puncak nikmat surga adalah melihat wajah Allah secara langsung dan jelas (QS 75,22-23). inilah yang paling diimpikan oleh semua umat. Dan masih banyak lagi keindahan yang lain seperti sungai-sungai yang mengalir dan pohon-pohon yang rindang. Dan surga adalah sebaik-baik tempat di akhirat. Itulah sebabnya do’a yang dianjurkan bagi kita adalah: “wahai Tuhan kami, berikanlah kebaikan di dunia dan kebaikan Akhirat. Dan selamatkalah kami dari siksa neraka”. Kebaikan akhirat tersebut adalah surga.
Memotivasi umat
Ketika umat muslim telah mengenal surga dan memiliki visi ke surga, maka hal tersebut akan memberikan memotivasi untuk melakukan hal-hal yang mendukung untuk tercapainya masud tersebut. Diantaranya: pertama, menjadikan Allah sebagai tujuan.

Tidak mesekutukanNya dengan suatu apa pun, dan selalu mencari ridhaNya di setiap amal yang dilakukan. Kedua, menjadikan Rasulullah SAW sebagai tauladan dalam semua sisi kehidupan, mengikuti dan menjalankan semua sunahnya serta menjauhi semua bentuk bid’ah dalam ibadah. Ketiga, menjadikan al qur’an sebagai pegangan dan petunjuk hidup.
Berinteraksi dengan cara membacanya, memahami dan mengamalkannya. Keempat, melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian di masyarakat. Kelima, selalu memberikan manfaat dan keselamatan kepada orang lain. Keenam, menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat. Memahami bahwa dunia adalah tempat untuk beramal.
Berusaha bersungguh-sungguh untuk kerja dunia sebagaimana kesungguhan dalam beramal untuk akhirat. Meletakkan dunia dalam genggaman tangan bukan di hati. Maksudnya apa yang dimilikinya ketika di dunia tidak menjadikannya ia kufur kepada Allah. Misalnya memiliki harta dan tahta. Akan tetetapi semua itu tidak dipergunakan melainkan untuk berbakti kepada Allah. Ketujuh, selalu berusaha mencapai prestasi yang terbaik dalam semua hal.
Baik dalam menuntut ilmu, bekerja, ataupun yang lainnya. Kedelapan, Memanfaafkan waktu dengan cara mengatur waktu dengan benar dan teliti. Tidak melengahkan untuk hal yang sia-sia apalagi untuk bermaksiat. Kesembilan, selalu bermuhasabah (mengoreksi diri). Dengan cara mengingat apa yang dilakukan selama ini, sudah mentaati Allah atau sebaliknya. Jika dalam ketaatan maka berusaha terus untuk meningkatkannya, jika telah berbuat dosa maka segera bertaubat dan menggantinya dengan amal soleh. Kesepuluh, selalu berdo’a kepada Allah supaya selau mendapat petunjukNya dan dianugerahkan kesudahan yang baik berupa khusnul khatimah.
Wallahu a’lam
HNS
tulisan ini pernah dimuat di www.eramuslim.com pada Selasa, 4 Zulqa'dah 1431 H / 12 Oktober 2010

Sabtu, 17 Agustus 2013

Testing

Bismillahirrahmanirrahim

saya baru bikin blog. mau belajar nge-blog lagi. dulu pernah bikin tapi karena beberapa hal saya tutup. :-) ini blog pribadi jadi isinya pandangan pribadi, tujuan saya bikin lagi ya buat latihan nulis dan sarana sharing hal apa saja, yang ada manfaat untuk saya sendiri atau bagi yang berkunjung dan membacanya. maaf jika blog ini ga sebagus blognya yang berkunjung kesini. ;-)


Salam SemangkA! (Semangat karena Allah)

HNS